Jobseeker, menurut kamus bahasa bugis, jobseeker artinya pencari kerja. Iya itulah gelarku sekarang. Setelah hari wisuda selesai, saya adalah seorang jobseeker. Mencari informasi perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja. Tapi tidak ada satupun yang sesuai dengan bidang saya yaitu kesehatan masyarakat. Rata-rata yang mereka butuhkan yaitu sarjana teknik, manajemen, ekonomi dan hokum. Tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya dan teman-teman. Setiap jobfair, selalu saya ikuti. Walaupun jobfair itu kecil kemungkinan untuk lulus. Dari 10 berkas yang saya sebar, hanya 2 yang ada panggilan ke kantor. Tapi perusahaannya tidak meyakinkan, jadi mundur dari seleksi.
Saya juga pernah ikut seleksi BPJS ketenagakerjaan, Alhamdulillah sampai seleksi tes psikologi. Kemudian saya mencoba untuk masuk jadi MDT (Medical Delegate Traine) di Pt. Nestle Indonesia. Rekruitmen PT. Nestle is the best recruitment because you must have the great spirit to join it. Semangat memiliki arti penting dalam kehidupan, tanpa semangat semua hal tidak akan bermanfaat. Semua pekerjaan akan sia-sia karena tidak ada power dalam diri untuk melakukan hal yang luar biasa.
Saya
mengikuti tes perekrutan PT. Nestle bersama 2 orang teman, namanya Sekar dan
Rahma. Kami diwawancarai oleh seorang yang membuat saya kagum, ibu titi. Ibu
titi memberikan pertanyaan dengan menggunakan bahasa Inggris. Saya pun
memperkenalkan diri dengan bahasa bahasa inggris. Kemudian pertanyaan
selanjutnya, saya tidak bisa lagi menjawab dengan benar dalam bahasa inggris.
Tapi bu titi memberikan kesempatan dan akhirnya saya dapat melanjutkan ke tahap
FGD (focus group discussion). Saya, rahma dan kak ita melanjutkan tahap ini dan
kami membahas prioritas utama dari kasus yang diberikan dan kami n dalam bahasa
inggris. Alhamdulillah, kami diberikan kesempatan untuk wawancara selanjutnya.
Alhamdulillah, saya dan kak ita lulus untuk mengikuti Join Visit ditemani MDT.
Saya ditemani oleh senior gizi di FKM angkatan geleter, dia asik dan bagi ilmu
tidak ragu-ragu. Dia berbagi pengalaman wawancara dan saat jadi MDT. Dari nol
dia bangun karier dan akhir dia sudah bisa mendapat mobil dinas setelah bekerja
selama 1.5 tahun. Dia juga telah bekerja sama dengan beberapa puskesmas, bidan
praktek dan pustu. Saya diajakan keliling kabupaten Gowa dengan mobil
avanzanya, dan saya mendapatkan inti dan keseruan bekerja sebagai MDT. Waktu
kerja lebih banyak di lapangan dan bertemu dengan professional kesehatan yang
baru pula serta menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. Setelah join
visit, rejeki anak sholeh hehehe saya diteraktir makan ayam yang lezat, nama
warungnya itu “Cangkuning”. Mantap… J
Setelah
beberapa hari, waktunya untuk tes terakhir. Katanya ibu Helen dan pak Robert,
pemilik PT. Nestle akan wawancara kami. Kami menunggu beberapa jam sampai
akhirnya jam 4.30 saya dipanggil untuk wawancara. Detak jantung, kian cepat
seraya berjalan menuju pintu ruang wawancara. Bismillahirrahmanirrahim … Begitu
banyak pertanyaan yang mereka ajukan dan 20 menit berlalu, wawancara selesai.
Terima Kasih Ibu Helen, Bapak Robert. Besok hari, saya kabar buruk menghampiri
dan ternyata saya bukan orang yang mereka butuhkan. Hal tersebut tidak
mematahkan semangat saya untuk mencari informasi perekrutan karyawan. Saat
bulan September tiba, Pendaftaran Team Based Nusantara Sehat dibuka dan inilah
cerita awal perjuangan saya untuk menjadi pejuang kesehatan.
0 comments:
Post a Comment